Setiap orang yang berpropesi sebagai seorang pembisnis atau pemiliki perusahaan tentunya mempunyai visi dan misi dalam menjalankan usahanya . Hal itu dilakukan karena untuk memperjelas target dan pencapaian dari kegiatan usaha itu baik yang berkaitan dengan keuntungan(profit)maupun peningkatan kualitas produk baik barang maupun jasa lebih jauh lagi sasaranya adalah ekspansi pasar. Tentunya itu semua ada aturan main tersendiri yang nantinya di harapkan tidak menyimpang dari jalur yang telah di tentukan yang berkaitan dengan visi dan misinya dan tidak melanggar norma – norma dalam bisnis dengan kata lain dalam berbisnis harus mempunyai apa yang di namakan dengan ETIKA secara harfiah yaitu menunjukan sikap yang baik dalam berbisnis. Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang lain. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk mengenalisis batas-batas kompetisi seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan.
Di dunia bisnis untuk mencapai sasaran dan target terkadang di hadapkan dengan hambatan yang datang dari kompetisi bukan hanya ada di luar perusahaan tetapi ada juga dalam internal perusahaan itu sendiri misalnya karyawan yang kurang memiliki integritas terhadap perusahaan sehingga ia dengan leluasa melakukan penyimpangan dan kecurangan dengan cara memanipulasi data – data. Persaingan yang tidak sehat bukan hanya merugikan kita sebagai pemilik tetapi juga client kita yang di rugikan dengan goodwiil (kepercayaan)yang selama ini mereka percayakan kepada kita Kompetisi inilah yang harus memanas belakangan ini. Kata itu mengisyaratkan sebuah konsep bahwa mereka yang berhasil adalah yang mahir menghancurkan musuh-musuhnya. Banyak yang mengatakan kompetisi lambang ketamakan. Padahal, perdagangan dunia yang lebih bebas dimasa mendatang justru mempromosikan kompetisi yang juga lebih bebas.
Ketika seseorang telah menerima sebuah kepercayaan dari dari pimpinanya maka sepatutnyalah mereka menggunakan kepercayaan itu untuk dapat membuktikan bahwa dirinya pantas memegang amanat itu bukan malah menggunakan wewenangnya untuk kepentingan dirinya sendiri dengan mengorbankan kepentingan orang banyak dengan perbuatan tidak jujur.
Apabila kita di hadapkan dalam kondisi sebagai seorang pemilik perusahaan maka sikap kita yang harus di lakukan adalah mengantisipasi semua kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang entah itu dari bawahan kita yang tidak jujur ataupun dari rekan bisnis. Adapun caranya yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Tidak memberikan kepercayaan penuh kepada siapapun karena setiap orang cenderung akan berkhianat
2. Selalu mewaspadai segala tindakan yang di ambil oleh bawahan kita yang dapat merugikan perusahaan contohnya : karyawan dengan etika buruk maka sebaiknya di PHK saja malas bekerja, tidak jujur, pembohong
3. Mengontrol semua yang berkaitan dengan arus kas (uang) dari mulai masuk sampai keluar karena pos ini cenderung rentan untuk dimanipulasi.
4. Jangan Memberikan informasi rahasia peruhasaan kepada siapapun
5. Jangan Bertindak Nepotisme hal itu sebenarnya akan merugikan diri seorang bisnisman
1 komentar:
bener juga tuh gan.. paling sulit dr segalanya adlah kepercayaan.
berkunjung juga ya...
Your comment / Siapun bisa berkhianat